AGREGAT

1. Jenis-Jenis Agregat

Agregat terbagi beberapa macam jenis, diantaranya :
  1. Agregat Halus
    Agregat Halus merupakan bahan pengisi diantara agregat kasar sehingga menjadikan ikatan lebih kuat yang mempunyai Bj 1400 kg/m. Agregat halus yang baik tidak mengandung lumpur lebih besar 5 % dari berat, tidak mengandung bahan organis lebih banyak, terdiri dari butiran yang tajam dan keras, dan bervariasi.
    Berdasarkan SNI 03-6820-2002, agregat halus adalah agregat besar butir maksimum 4,76 mm berasal dari alam atau hasil alam, sedangkan agregat halus olahan adalah agregat halus yang dihasilkan dari pecahan dan pemisahan butiran dengan cara penyaringan atau cara lainnya dari batuan atau terak tanur tinggi.
    Berdasarkan ASTM C33 agregat halus umumnya berupa pasir dengan partikel butir lebih kecil dari 5 mm atau lolos saringan No.4 dan tertahan pada saringan No.200.

Tabel 2.3 Batasan gradasi untuk agregat halus
Ukuran Saringan ASTM
Persentase berat yang lolos pada tiap saringan
9,5 mm
100
4,76 mm
95 – 100
2,36 mm
80 – 100
1,19 mm
50 – 85
0,595 mm
25 – 60
0,300 mm
10 – 30
0,150 mm
2 – 10
Sumber : ASTM C-33
  1. Agregat Kasar
Menurut SNI 1970-2008, agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 4,75 mm (No.4) sampai 40 mm (No. 1½ inci).
Berdasarkan ASTM C33 Agregat kasar terdiri dari kerikil atau batu pecah dengan partikel butir lebih besar dari 5 mm atau antara 9,5 mm dan 37,5 mm.

Tabel 2.2 Batas-batas gradasi agregat kasar untuk maksimal nominal 19 mm
Ukuran ayakan (mm)
Pemisahan ukuran
Persen (%) berat
yang lewat masing-masing ayakan
25
100
19
90 – 100
9,5
20 – 55
4,75
0 – 10
2,36
0 – 5
Sumber : SNI 7656-2012

Agregat Pengisi Beton, Jenis dan Kriteria Agregat dalam Konstruksi ...



2. Jenis Pengujian Agregat

METODE
Pengujian keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles. SNI
Pengujian jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan No. 200 (0,075 mm). SNI
Pengujian tentang analisis saringan agregat halus dan kasar. SNI
Pengujian agregat halus atau pasir yang mengandung bahan plastis dengan cara setara pasir. SNI
Pengujian Berat Jenis agregat kasar. SNI
Pengujian Berat Jenis agregat halus. SNI
Pengujian kelekatan agregat terhadap aspal. SNI
Angularitas agregat kasar
SNI
Partikel Pipih dan Lonjong. RSNI T
Angularitas agregat halus
Penyiapan benda uji contoh agregat. SNI
Pengambilan contoh agregat, SNI


3. Gradasi Agregat

PENGERTIAN GRADASI
Gradasi atau susunan butir adalah distribusi dari ukuran agregat. Distribusi ini bervareasi dapat di bedakan menjadi tiga yaitu gradasi sela (gap grade), gradasi menerus (continous grade) dan gradasi seragam (uniform grade). Untuk mengetahui gradeasi tesebut dilakukan pengujian melalui analisa ayak sesuai dengan standard dari BS 812, ASTM C-33, C 136, ASHTO T.26 ataupun Standard Nasional Indonesia.
                                  
Bebrapa ukuran saringan yang digunakan untuk mengetahui gradasi agregat dapat dilihat pada tabel 2.5 diatas.

Pengaruh susunan butir terhadap sifat aduk/beton segar adalah sebagai berikut :
  • Mempunyai sifat mampu dikerjakan (workability)
  • Mempengaruhi sifat kohesif campuran agregat, semen dan air.
  • Mempengaruhi keseragaman/homogenitas adukan sehingga akan berpengaruh pada cara pengecoran dan pewadahan.
  • Mempengaruhi sifat segregasi (pemisahan butir) atau juga bleding.Mempengaruhi hasil pekerjaan finishing permukaan beton dan adukan.
Pengaruh susunan butir terhadap sifat aduk/beton keras adalah seagai berikut :
  • Mepengaruhi porositas
  • Berpengaruh terhadap sifat kedap air
  • Berpengaruh terhadap keadatan
  • Susunan butir yang ada diperdagangan atau di alam biasanya tidak memiliki persyaratan yang dikehendaki, sehingga perlu adanya pengagabungan agregat halus dan kasar untuk mendapatkan susunan butir tertentu yang sesuai dengan pedoman kurva butir.
SK.SNI. T-15-1990 -3 meberikan syarat-syarat untuk agregat halus yang diapdosi dari British Standard di Inggris. Agregat halus dikelompokan dalam 4 daerah (zona) seperti pada tabel 2.6 disamping.
Batas gradasi ini sering juga ditampilkan dalam bentuk gambar sbb:







Gradasi yang baik kadang sangat sulit didapatkan langsung dari suatu tempat (quarry).Dalam Praktek,basanya dilakukan pencampuran agar didapatkan gradasi yang baik antara agregat kasar dengan agregat halus.SK.SNI T-15-1990-3:21 memberikan batasan gradasi yang diadopsi dari B.S.,seperti pada tabel berikut :



Dalam bentuk grafik disajikan pada gambar berikut :


Dalam bentuk grafik disajikan pada gambar berikut :


Dalam bentuk grafik disajikan pada gambar berikut :


Dalam bentuk grafik disajikan pada gambar berikut :







Sumber:
https://www.dataarsitek.com/2017/01/pengertian-agregat-jenis-dan-klasifikasi-Kasar-Halus.html

https://slideplayer.info/slide/12495643/
http://andykasipil.blogspot.com/2012/02/gradasi-agregat.html

Comments

Popular Posts